Pendidikan Karakter
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893)
Pendidikan karakter merupakan salah satu unsur utama dalam dunia kependidikan, terutama jenjang sekolah dasar. Pribadi anak pada fase ini akan selalu meniru pola tingkah laku seseorang yang dekat dirinya mulai dari orang tua, kakak, teman dan guru. Bahkan, orang tak dikenal dapat ditiru perilakunya tanpa ada filter dari diri seorang anak, maka dari itu fase ini anak merupakan cerminan dari orang-orang sekitarnya.
Secara umum Pendidikan karakter memiliki pengertian sebuah sistem Pendidikan yang sistematis dan direncanakan untuk mendidik serta mengembangkan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga mereka bisa tumbuh menjadi individu yang bisa bermanfaat bagi dirinya, keluarga dan juga lingkungan sekitar. Seorang anak yang cerdas memiliki daya pikiran yang tinggi namun memiliki moral yang rendah justru menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakatnya.
SMP Negeri 1 Imogiri mempunyai cara tersendiri dalam membentuk karakter peserta didik dengan visi sekolah. Wujud dari visi itu menghasilkan 5 karakter pendidikan.
Pertama, membentuk peserta didik yang religius dengan kebiasaan meliputi:
- Cium tangan dan mengucapkan salam dengan guru sebelum masuk kelas
- Praktik sholat wajib dan sunah/dhuha ( Islam )
- Berdoa / baca Alkitab ( Kristen )
- Program unggulan tadarus setiap pagi sebelum jam pelajaran
- Dll
Dilengkapi dengan kegiatan Tadarus Al-Quran terbimbing, sholat dhuha, dhuhur, ashar berjamaah, sholat Jum’at di Masjid Nurul Arofah, pesantren Ramadhan, praktik manasik haji, Korban di bulan Zulhijah dan Bakti Sosial.
Kedua, sikap untuk mencintai kebersihan dan lingkungannya mulai dari kebiasaan meliputi:
- Tidak membuang sampah sembarangan
- Tulisan dinding untuk mencintai lingkungan
- Praktik pendidik untuk tadabbur
- Tafakkur ayat-ayat lingkungan hidup
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Ketiga, sikap dan perilaku yang peduli mulai dari sesama teman dan guru dengan kegiatan
- Parenting
- Bakti Sosial
- Pengumpulan Zakat Fitrah
- Penyerahan hewan Qurban
- Kegiatan insidental mengenai kemanusiaan.
Keempat, sikap dan perilaku yang jujur meliputi:
- Menekankan pentingnya untuk tidak curang saat mengerjakan ujian
- Kebiasaan untuk mengakui kesalahan dan minta maaf
- Mengerjakan tugas sendiri dan mengurangi kebiasaan menjiplak dengan pendampingan guru kelas
Kelima, karakter cinta tanah air dengan kegiatan meliputi:
- Upacara bendera tiap hari Senin dan hari Nasional
- Pengamalan lagu wajib nasional
- Mengetahui tokoh nasional, menghafal dan mengamalkan Pancasila
- Membentuk kedisiplinan siswa untuk sampai di sekolah pukul 06.50.
Tentu saja, hambatan kami dalam mendidik karakter peserta didik pasti ada selama di lingkungan sekolah. Namun, kami selalu menekankan aspek kolektif kolegial “Bersama kita bisa” dalam menyeimbangkan aspek nilai Karakter. Selain itu, adanya kegiatan ekstrakurikuler dan juga kegiatan lain di sekolah di luar jam belajar, peserta didik pun akan lebih terbentuk misalnya karakter berkumpul dan melatih kepemimpinan, dapat dipercaya teman, religius, dan lebih percaya diri.
Demikian uraian Pendidikan karakter ala Mujonta yang kami tanamkan selama di Sekolah. Kami selalu berkomitmen untuk mengingatkan peserta didik untuk mengamalkan kelima nilai Pendidikan karakter ala kami baik di sekolah, rumah dan masyarakat.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Pembelajaran Daring
Pandemi Corona atau Covid-19 melanda di berbagai belahan dunia. Desember 2019, pandemic ini muncul di Wuhan, China. Pandemi Covid-19 berdampak pada semua aspek kehidupan termasuk di dun